Kangkung

Entah kenapa setiap tahun yang angka belakangnya ganjil, selalu menjadi tahun yang penuh keberuntungan buat gue. Moh lae yo, wae. I'mgetting excited already even this is only the first 20 days of this year. Well well let's see what is gonna happen ahead. BTW, Happy Nuuuw Yweaar!!!
.
.
.
Kangkung? Kenapa judulnya kangkung? Oke let me tell you why.
.
.
.
Semenjak dari Indonesia disaat detik detik menuju tinggal di negara Boehringer Ingelheim ini, pernah di ajarin sama seorang guru a.k.a Frau XX (yang pernah tinggal juga disini) kalau udah tinggal di sini, jangan pernah convert harga barang atau dll dari EUR ke IDR. Apapun itu, anggap aja 1€ itu 1.000 2,5€ itu Rp.2.500. Dia berpesan seperti itu dengan tujuan agar gue gak sakit hati karena kalau diconvertin jadi mahal banget kesannya, which is biasa aja padahal kalau disini. Jadi, menurut gue (waktu itu) nilai tukar 1 eur berapa idr itu gak sebegitu penting, kecuali disaat harus perpanjang visa atau narik uang kiriman tiba tiba dari surga a.k.a hibah pakai kartu atm indo disini. xixixixi
Belakangan nilai tukar euro menurun drastis. yaya angkanya hampir mendekati waktu gue masih belia (17th) pas awal awal berangkat kesini. Tapi, kalau diingat ingat-ingat kembali tahun 2013 lalu, agak nyesek juga pas banget harus perpanjang visa dan pas banget euro lagi mahal mahal nya se panjang sejarah :') Ah yasudahlah, anggap saja amalan anak sholehah. Alhamdulillah wa syukurillah senang dapat visa sampai selesai kuliah nanti jarang jarang ada yang dapat visa kaya gue, tapi kalau kita tengok ke indonesia emak bapak sih lebih seneng lagi pastinya. if u know what i mean.
.
Euro-IDR exchange Rate history
Dari Jaman Saya cuma punya satu kepala sampai dua kepala
.
.
.
Okey, minggu lalu kangen banget makan-makanan indonesia (yang benar-benar indonesia). Kebayang banget kangkung pedas, tumis daging + tempe goreng. Akhirnya pergilah ke toko Asia paling besar di Aachen. Setelah membeli dua ikat kangkung (kalau cuma beli seikat, kura kura gue juga bakalan bilang dia gak kenyang; in memory of CICA & CIDI beloved twin turtles) yang satu ikat cuma segelintir harganya 3€ dan kebutuhan lainnya, gue dengan semangat masak dan langsung makan habis semuanya. Besoknya, tiba tiba mau banget makan Ramen Korea, tapi pakai kangkung. Akhirnya beli lagi deh kangkung seikat.
.
.
.
Sore ini, tiba tiba pengen banget makan sayur kangkung. Entah ditumis atau dicampur dengan masakan lainnya. pokooknya pengen makan kangkung. Sepanjang perjalanan pulang dari kampus menuju toko asia, entah kenapa tiba tiba insting matematika dan convert mengconvert muncul disaat saat lagi lapar. 
''Sebulan makan kangkung berarti udah 2Kali tapi beli 3ikat = 9€. Kalau hari ini beli dua ikat berarti jadi 9€ + 6€ = 15€ yang kalau dirupiahin untuk 3 kali makan kangkung selama sebulan menjadi Rp.217.891''

Oh nooooooo....  batin gue menjerit.. kalau diindonesia (setelah googling) harga satu ikat cuma 1000-2500 (kita hitung dari yang paling mahal) gue bisa dapetin sekitar 86 ikat kangkung. 86 IKAT KANGKUNG kawan kawan. DELAPAN PULUH ENAM a.k.a ACHT UND ZWANZIG a.k.a QUATRE VINGT SIX. atau juga bisa gue beli semua kangkung yang ada di beberapa gerobak abang abang sayur :')

kemudian hening

tarik nafas...... argh! shock. deep in trauma. speechless... ah yasudahlah. untuk hari ini akhirnya gue memutuskan untuk tidak membeli kangkung dulu. kemudian hanya melewati toko asia dengan hati yang terluka, perut yang meraung ingin kangkung, dan dompet yang mulai menitikan air mata.


Yasudah, gue sekarang sudah kembali ke keadaan seperti dulu tidak akan mengconvert harga barang dari eur ke idr lagi. walaupun gak jadi makan kangkung hari ini, tapi its ok. badai sudah berlalu.

Pesan moral. Jangan pernah menghitung nilai tukar uang di negara yang nilai mata uang nya lebih tinggi dari rupiah!!!! Kalau tiba tiba pikiran convert mengconvert keluar dikepala saat ingin membeli sesuatu, lebih baik buru buru dihilangkan.


SEE U AFTER EXAMS!!!
xoxo,
Your C

Comments

Popular Posts